Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Beladiri Hapkido Sekolah Tinggi Agama Islam Barus Gelar Ujian Kenaikan Tingkat.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Beladiri Hapkido Sekolah Tinggi Agama Islam Barus Gelar Ujian Kenaikan Tingkat.
Ahad 22 Desember 2024 dini hari, UKM hapkido Sekolah Tinggi Agama Islam Barus melaksanakan ujian kenaikan tingkat yang diselenggarakan oleh pengurus UKM didampingi oleh pembina UKM Hapkido STAIB Sabeum Nanda Sekti Prayetno, M.Ag.
Beladiri hapkido merupakan cabang olahraga tergolong baru baik di nasional maupun daerah, perkembangannya dimulai sejak tahun 2014 di Indonesia. Namun sudah banyak penggiat beladiri ini, dari kalangan remaja hingga dewasa.
Beladiri hapkido sendiri merupakan seni bela diri Korea yang sangat dinamis dan eklektik. Ini merupakan bentuk pertahanan diri yang mengandalkan teknik kuncian (joint locks), bergulat (grappling), dan berbagai teknik seni bela diri seperti tendangan (kicks), pukulan (punches), lemparan (throwing), serta serangan sabetan dan tusukan (striking). Seni bela diri ini juga melibatkan penggunaan senjata tradisional, termasuk pisau, pedang, tali, nunchaku, tongkat, tongkat pendek (dan bong), serta staf (bong atau bo). Penekanan pada senjata ini dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan persyaratan ujian.
Hapkido mencakup teknik pertempuran jarak jauh dan jarak dekat. Pada jarak jauh, praktisi menggunakan tendangan melompat dan serangan tangan, sementara pada jarak dekat, mereka memanfaatkan kuncian, serangan ke titik vital, serta teknik lemparan. Hapkido menekankan gerakan melingkar, pengalihan kekuatan, dan kontrol atas lawan. Praktisi berusaha mendapatkan keuntungan melalui gerak kaki dan posisi tubuh yang tepat untuk menciptakan ketidakseimbangan lawan, dengan menghindari konfrontasi kekuatan secara langsung.
Karakter 合 (hap) berarti “dikoordinasikan” atau “bergabung”; 气 (ki) menggambarkan energi internal, semangat, atau kekuatan; dan 道 (do) berarti “jalan” atau “seni”. Secara harfiah, Hapkido dapat diterjemahkan sebagai “jalan koordinasi energi”. Interpretasi lainnya termasuk “jalan harmoni” atau “jalan kekuatan yang terkoordinasi.”
Untuk meningkatkan efektivitas dalam berlatih dan pengkaderan, diperlukan latihan rutin serta Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) yang diadakan setiap tiga bulan sekali oleh pengurus Dojang dengan izin dari Pengurus Pusat Hapkido Indonesia. Pelaksanaan ujian ini menjadi momen penting bagi para atlet Hapkido STAIB MATAULI. Pada ujian kali ini, lima peserta mengikuti UKT, terdiri dari empat putri dan satu putra, yaitu Lavinia Hutabarat, Sakinah, Sahrina Yanti Lubis, Siti Ramadhani, dan Muhammad Ashar Malau.
Kegiatan Ujian Kenaikan Tingkat berjalan lancar sesuai harapan, sebagaimana diungkapkan oleh pembina sekaligus National Instructor Hapkido, Sabeum Nanda Sekti Prayetno, M.Ag. Beliau menegaskan bahwa seni bela diri Hapkido harus terus berjalan dan berkembang melalui para atlet binaan UKM Hapkido STAIB. UKM Hapkido sendiri mulai berkembang di Sekolah Tinggi Agama Islam Barus sejak pertengahan tahun 2024 dan resmi terdaftar di Pengurus Pusat Hapkido Indonesia pada Oktober 2024.
Harapannya, melalui Ujian Kenaikan Tingkat ini, para peserta dapat membentuk karakter yang tangguh dan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri sebagai seorang kesatria, serta mampu menjadi teladan bagi atlet lainnya, sehingga dapat mengharumkan nama Kampus tercinta Sekolah Tinggi Agama Islam Barus, baik di tingkat Daerah maupun Nasional.





