Sekolah Tinggi Agama Islam Barus dan Yayasan Maju Tapian Nauli Adakan Seminar Kebangsaan bersama Mayjen TNI (Purn) Asrobudi, S.I.P., M.Si.
Sekolah Tinggi Agama Islam Barus dan Yayasan Maju Tapian Nauli Adakan Seminar Kebangsaan bersama Mayjen TNI (Purn) Asrobudi, S.I.P., M.Si.
Sekolah Tinggi Agama Islam Barus (STAIB) Bersama Yayasan Maju Tapian Nauli (MATAULI) mengadakan seminar kebangsaan (Kamis, 28 Nov 2024). Seminar kebangsaan ini, diisi oleh Mayjen TNI (Purn) Asrobudi, S.I.P., M.Si. sebagai bentuk penanaman dan penguatan terhadap nilai-nilai kebangsaan bagi mahasiswa STAIB.
Seminar kebangsan ini dimulai dari sambutan dari Ketua STAIB Prof. Dr. M. Yunan Yusuf, M.A yang diwakili dari bapak Sunardi Panjaitan, M.I.Kom yang menyampaikan tentang pentingnya nilai-nilai kebangsaan bagi kita dan biografi dari Mayjen TNI (Purn) Asrobudi, S.I.P., M.Si. sebagai wakil ketua sekolah Taruna Nusantara Magelang dan dosen tamu diberbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Bapak Asrobudi, menyampaikan seminar dengan sangat menarik dan menyatu dengan suasana peserta seminar. Seminar yang dilakukan mendapatkan antusias yang tinggi dari peserta. Hal ini bisa dilihat dari keaktifan dan pertanyaan-pertanyaan mendalam yang dilontarkan kepada bapak Asrobudi. Dalam materi yang disampaikan bapak Asrobudi menekankan akan pentingnya nilai kebangsaan dimulai dari diri sendiri.
Melihat bahwa STAIB, merupakan sekolah tinggi yang memberikan fasilitas full beasiswa dari Yayasan MATAULI yang mewajibkan seluruh mahasiswa berada dalam asrama. Maka apa yang disampaikan oleh bapak Asrobudi sangat tepat sebagaimana bahwa kita harus bersyukur telah mendapatkan beasiswa untuk dapat menempuh pendidikan sebab banyak tetangga kita yang ingin kuliah belum bisa “ujar bapak Asrobudi”.
Selaian itu, bapak Asrobudi menekankan tentang penduli lingkungan. Sebagaimana bahwa Barus identik dengan pohon barus yang bisa menghasilkan kapur barus ke penjuru dunia dalam sejarah masa lampau. Maka kita harus bisa melestarikannya dengan menanam pohon barus yang saat ini jarang dijumpai. Perintah menaman pohon ini didasari dari Al-Qur’an sebagaimana dalam (QS. Yasin: 34-35)
Artinya: “Dan kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur, dan kami pancarkan padanya beberapa mata air, agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?”
Begitu juga dengan mengambil sampah membuang sampah pada tempatnya merupakan bentuk peduli lingkungan. Membersihkan sampah dan membedakan organik dan anorganik, menanam pohon, donor darah atau membantu sesama manusia, hal ini sudah merupakan bentuk dari kesadaran diri sebagai wujud dari nilai-nilai kebangsaan. Mulai dari bangun tidur, membersihkan dan merapikan kamar juga sudah termasuk dari kesadaran diri dari nilai-nilai kebangsaan “ujar bapak Asrobudi”.
Untuk menghadapi tantangan tentang era kontemporer (sekarang) bagi mahasiswa, bapak Asrobudi menekankan bagi mahasiswa sudah seharusnya bisa belajar dengan sungguh-sungguh, hal ini bisa dilihat dengan cara mahasiswa mampu menaikkan IPK (Indeks Prestasi Komulatif) dari minimal 3,00 menjadi lebih tinggi lagi dan lulus tepat waktu “ujar bapak Asrobudi”
Kemudian dilanjutkan pemaparan dari Ketua Umum Yayasan Maju Tapian Nauli (MATAULI) Ibu Fitri Krisnawati Tandjung, B.Sc. bahwa apa yang disampaikan oleh bapak Asrobudi harus dilaksanakan sebagai bentuk dari wujud nilai-nilai kebangsaan dimulai dari diri sendiri. Kemudian sebelum acara diakhiri dilakukan sesi foto bersama yang diikuti oleh seluruh perserta dilanjutkan dengan membersihkan sampah dan meletakkan di tempatnya. Wallahu A’lam bishawab.
Penulis: MBN